Transfer pricing bisa didefinisikan sebagai transaksi baik barang atau jasa
yang terjadi dalam satu kelompok usaha atau group dengan cara menaikkan atau
menurunkan harga transaksi yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan lebih
dan terbebas dari kewajiban membayar pajak. Transfer
pricing di Indonesia juga ada jika tidak
bisa dikatakan banyak mengingat banyak perusahaan besar yang mendirikan anak
perusahaan di Indonesia.
Gambaran singkat dari contoh transaksi transfer pricing ini adalah
perusahaan pusat menjual barang kepada anak perusahaan dengan harga yang
dinaikkan secara sengaja sehingga anak perusahaan walau akan menjual habis
barang yang diproduksi, dengan harga yang sudah dinaikkan sebelumnya, akan
terlihat merugi di catatan keuangan. Dengan begitu, anak perusahaan akan
terbebas dari kewajiban membayar pajak.
Nah, transfer pricing di Indonesia juga bisa terjadi.
Sebagai contoh, ada perusahaan yang bermarkas di Jepang dan Korea. Kemudian,
anak perusahaan yang ada di Indonesia melakukan transaksi transfer pricing.
Maka, anak perusahaan di Indonesia bisa saja akan tercatat rugi karena harga
bahan baku dari Jepang atau Korea sudah dinaikkan sedangkan harga jual anak
perusahaan tidak dinaikkan. Disinilah kelihatan bahwa anak perusahaan akan
rugi.
Namun, keuntungan yang sebenarnya
ada di perusahaan pusat karena anak perusahaan akan membeli bahan baku yang
sudah dinaikkan. Artinya, harga selisih itulah keuntungan dari setiap transaksi
transfer pricing ini. Contoh, harga bahan baku USD 100 per kg di pasaran, namun
anak perusahaan di Indonesia membeli dengan USD 400 per kg di perusahaan pusat
di Jepang atau Korea. Maka selish USD 300 per kg adalah keuntungan dari setiap
transaksi pembelian bahan baku per kg.
Ada banyak cara bagaimana anak
perusahaan yang ada di Indonesia melakukan transaksi transfer pricing dengan
perusahaan pusat di luar negeri dengan berbagai tujuan negatif lainnya. Hal
semacam ini, transfer
pricing di Indonesia juga ada. Banyak perusahaan yang tidak terkena beban
pajak dikarenakan dalam buku catatan mereka merugi namun faktanya mereka
mendapatkan keuntungan yang sudah dikirim ke perusahaan pusat pada saat
transaksi transfer pricing itu.